Thursday, 3 November 2011
Tuesday, 25 October 2011
Thursday, 13 October 2011
Acehlon sayang, Kabar dari Doha
Sudah 16 hari aku disini, dari 3 bulan visit visa yang kupunya di negara terkaya didunia saat ini,QATAR.Beberapa tempat telah kukunjungi.Begitu menakjubkan dibanding dengan kota kecilku-Lhokseumawe.Qatar negara yang sedang tumbuh pesat dari hasil Minyak dan Gas Alamnya, serta industri pupuk dan petro kimia, membuat Qatar tidak dipandang sebelah mata lagi.Bahkan, sirkuit F1 pun mereka sudah punya.
Pekerja-pekerja expatriat untuk kilang minyak dan gas alam serta pupuk, perintisnya adalah pekerja Exxon mobil,PT.Arun serta pabrik pupuk PIM dan Asean dari ACEH Sangat bangga juga aku mendengarnya. Ada yang tersekat di kantung mataku, menyaksikan disini, negara menggunakan kemakmuran untuk rakyatnya, bahkan 80 % pendatang juga ikut menikmatinya.Dibanding dengan negeriku, Acehlonsayang yang penghasil Gas alam dan minyak bumi berlimpah.Rakyatnya tidak mendapatkan apapun, kecuali sisa sisa besi buruk dan rongsokan dari sekian banyak pabrik yang colaps...hiks hiks hiks...
Kemana uang yang dihasilkan bilyunan dollars dulu dibawa???
Pekerja-pekerja expatriat untuk kilang minyak dan gas alam serta pupuk, perintisnya adalah pekerja Exxon mobil,PT.Arun serta pabrik pupuk PIM dan Asean dari ACEH Sangat bangga juga aku mendengarnya. Ada yang tersekat di kantung mataku, menyaksikan disini, negara menggunakan kemakmuran untuk rakyatnya, bahkan 80 % pendatang juga ikut menikmatinya.Dibanding dengan negeriku, Acehlonsayang yang penghasil Gas alam dan minyak bumi berlimpah.Rakyatnya tidak mendapatkan apapun, kecuali sisa sisa besi buruk dan rongsokan dari sekian banyak pabrik yang colaps...hiks hiks hiks...
Kemana uang yang dihasilkan bilyunan dollars dulu dibawa???
Tuesday, 11 October 2011
Hamad bin Khalifa Al Thani, King of Qatar
Awal Mula
Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani (bahasa Arab: الشيخ حمد بن خليفة ال ثاني; lahir pada tanggal 1 Januari 1952) adalah penguasa Emir Negara Qatar sejak tahun 1995
Sheikh Hamad adalah Pewaris ditunjuk Nyata Qatar antara tahun 1977 dan 1995 dan pada saat yang sama Menteri Pertahanan [3] Pada awal 1980 ia memimpin Dewan Perencanaan Agung, yang menetapkan kebijakan dasar Qatar ekonomi dan sosial.. Mulai pada tahun 1992, Hamad memiliki tanggung jawab tumbuh untuk hari-hari menjalankan negara, [4] termasuk pengembangan minyak Qatar dan sumber daya gas alam. Pada tanggal 27 Juni 1995, setelah ayahnya deposing dalam kudeta istana, Sheikh Hamad menjadi Emir Qatar dan dinobatkan pada tanggal 20 Juni 2000.
Pendidikan
Sheikh Hamad mulai pendidikan di Qatar dan kemudian menghadiri Akademi Militer Sandhurst di Inggris. Setelah lulus pada 1971, ia ditugaskan sebagai Kolonel Letnan dalam angkatan bersenjata Qatar dan memerintahkan Batalyon 1 Mobile, yang sejak itu telah ditunjuk "Hamad Batalyon Mobile" untuk menghormatinya.
Hamad kemudian dipromosikan ke peringkat Komandan Umum dan mengangkat Mayor Tertinggi Angkatan Bersenjata Qatar. Dia mengawasi program ekstensif untuk memodernisasikan militer Qatar, meningkatkan tenaga kerja, menciptakan unit baru, memperbarui persenjataan, dan meningkatkan pelatihan.
Sebagai Emir
Pada awal 1980-an, Hamad memimpin Dewan Perencanaan Agung, yang menetapkan kebijakan dasar Qatar ekonomi dan sosial. Mulai pada tahun 1992, ayah Hamad yang menyerahkan tanggung jawab untuk hari-hari menjalankan negara, [4] termasuk pengembangan minyak Qatar dan sumber daya gas alam. Dengan dukungan dari keluarganya, Sheikh Hamad mengambil alih negara pada tahun 1995 sementara ayahnya berada di luar negeri.
Emir dianggap progresif antara para pemimpin Islam. Dalam istirahat dengan peran tradisional, kedua istrinya Cheikha binti Mozah Nasser Al Missned telah menjadi pendukung terlihat untuk pendidikan dan menyebabkan anak-anak. [4]
Seorang olahragawan dan penyelam dicapai, Hamad telah memainkan peran aktif dalam mempromosikan dan mengembangkan atletik di Qatar. Aktivisme telah meningkatkan keterlibatan negara dan kinerja di sejumlah kompetisi internasional, termasuk: memenangkan medali Olimpiade di trek dan lapangan; hosting berbagai acara olahraga internasional seperti Asian Games 15, GCC, Asia dan Dunia Pemuda sepak bola kejuaraan , dan memulai Kejuaraan Tenis Qatar Terbuka yang telah tumbuh menjadi salah satu dari dua kompetisi tenis terkemuka di Timur Tengah.
Di bawah pemerintahannya pemerintah Quatari membantu mendanai jaringan berita Al Jazeera, dana itu oleh dekrit Emiri [5] Dalam sebuah analisis Al Jazeera, Hugh Miles mengklaim bahwa diplomat dari negara-negara lain tahu bahwa Amir adalah kekuatan sesungguhnya di balik Al. Jazeera tetapi ia juga mengutip juru bicara jaringan menyangkal tuduhan 'berkali-kali', menambahkan bahwa banyak sumber-sumber berita independen juga memiliki subsidi dari pemerintah masing-masing tanpa ini menyiratkan editorial berkecimpung dan menjelaskan bahwa mencoba untuk memaksa jenis wartawan Al Jazeera telah akan seperti mencoba untuk 'kucing kawanan' [6]. Sheik Hamad adalah sepupu jauh dari ketua jaringan, Hamad bin Thamer Al Thani, yang sebelumnya Menteri Penerangan dalam pemerintahan Al-Thani Emir. Setelah hibah US $ 137.000.000 awal dari Amir Al-Thani, Al Jazeera telah bertujuan untuk menjadi mandiri melalui iklan pada tahun 2001, tetapi ketika ini gagal terjadi, Emir setuju untuk pinjaman berturut-turut [6] pada tahun-demi- year (US $ 30 juta pada tahun 2004, [7] sesuai dengan Arnaud de Borchgrave). Pada sebuah konferensi pers Oktober 2001 3, Colin Powell mencoba membujuk Sheik Hamad, untuk menutup Al Jazeera sedangkan The New York organisasi berbasis Keadilan dan Akurasi dalam Pelaporan berkomentar bahwa dalam semua upaya, "Powell dan pejabat AS lainnya dilaporkan marah oleh saluran kembali ditayangkan wawancara tua dengan bin Laden dan masuknya tamu yang terlalu kritis terhadap Amerika Serikat pada program-programnya. "[8] [9] The Washington Post melaporkan pada 2005 bahwa Sheik Hamad berada di bawah tekanan untuk melakukan privatisasi jaringan. [10]
Hamad baru saja membeli sebuah lukisan Rothko di lelang di rumah Sotheby pada tahun 2007 untuk rekor US $ 72.840.000.
Perkawinan dan anak-anaknya
Sheikh Hamad has three wives and twenty-four children, eleven sons and thirteen daughters:
Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani (bahasa Arab: الشيخ حمد بن خليفة ال ثاني; lahir pada tanggal 1 Januari 1952) adalah penguasa Emir Negara Qatar sejak tahun 1995
Sheikh Hamad adalah Pewaris ditunjuk Nyata Qatar antara tahun 1977 dan 1995 dan pada saat yang sama Menteri Pertahanan [3] Pada awal 1980 ia memimpin Dewan Perencanaan Agung, yang menetapkan kebijakan dasar Qatar ekonomi dan sosial.. Mulai pada tahun 1992, Hamad memiliki tanggung jawab tumbuh untuk hari-hari menjalankan negara, [4] termasuk pengembangan minyak Qatar dan sumber daya gas alam. Pada tanggal 27 Juni 1995, setelah ayahnya deposing dalam kudeta istana, Sheikh Hamad menjadi Emir Qatar dan dinobatkan pada tanggal 20 Juni 2000.
Pendidikan
Sheikh Hamad mulai pendidikan di Qatar dan kemudian menghadiri Akademi Militer Sandhurst di Inggris. Setelah lulus pada 1971, ia ditugaskan sebagai Kolonel Letnan dalam angkatan bersenjata Qatar dan memerintahkan Batalyon 1 Mobile, yang sejak itu telah ditunjuk "Hamad Batalyon Mobile" untuk menghormatinya.
Hamad kemudian dipromosikan ke peringkat Komandan Umum dan mengangkat Mayor Tertinggi Angkatan Bersenjata Qatar. Dia mengawasi program ekstensif untuk memodernisasikan militer Qatar, meningkatkan tenaga kerja, menciptakan unit baru, memperbarui persenjataan, dan meningkatkan pelatihan.
Sebagai Emir
Pada awal 1980-an, Hamad memimpin Dewan Perencanaan Agung, yang menetapkan kebijakan dasar Qatar ekonomi dan sosial. Mulai pada tahun 1992, ayah Hamad yang menyerahkan tanggung jawab untuk hari-hari menjalankan negara, [4] termasuk pengembangan minyak Qatar dan sumber daya gas alam. Dengan dukungan dari keluarganya, Sheikh Hamad mengambil alih negara pada tahun 1995 sementara ayahnya berada di luar negeri.
Emir dianggap progresif antara para pemimpin Islam. Dalam istirahat dengan peran tradisional, kedua istrinya Cheikha binti Mozah Nasser Al Missned telah menjadi pendukung terlihat untuk pendidikan dan menyebabkan anak-anak. [4]
Seorang olahragawan dan penyelam dicapai, Hamad telah memainkan peran aktif dalam mempromosikan dan mengembangkan atletik di Qatar. Aktivisme telah meningkatkan keterlibatan negara dan kinerja di sejumlah kompetisi internasional, termasuk: memenangkan medali Olimpiade di trek dan lapangan; hosting berbagai acara olahraga internasional seperti Asian Games 15, GCC, Asia dan Dunia Pemuda sepak bola kejuaraan , dan memulai Kejuaraan Tenis Qatar Terbuka yang telah tumbuh menjadi salah satu dari dua kompetisi tenis terkemuka di Timur Tengah.
Di bawah pemerintahannya pemerintah Quatari membantu mendanai jaringan berita Al Jazeera, dana itu oleh dekrit Emiri [5] Dalam sebuah analisis Al Jazeera, Hugh Miles mengklaim bahwa diplomat dari negara-negara lain tahu bahwa Amir adalah kekuatan sesungguhnya di balik Al. Jazeera tetapi ia juga mengutip juru bicara jaringan menyangkal tuduhan 'berkali-kali', menambahkan bahwa banyak sumber-sumber berita independen juga memiliki subsidi dari pemerintah masing-masing tanpa ini menyiratkan editorial berkecimpung dan menjelaskan bahwa mencoba untuk memaksa jenis wartawan Al Jazeera telah akan seperti mencoba untuk 'kucing kawanan' [6]. Sheik Hamad adalah sepupu jauh dari ketua jaringan, Hamad bin Thamer Al Thani, yang sebelumnya Menteri Penerangan dalam pemerintahan Al-Thani Emir. Setelah hibah US $ 137.000.000 awal dari Amir Al-Thani, Al Jazeera telah bertujuan untuk menjadi mandiri melalui iklan pada tahun 2001, tetapi ketika ini gagal terjadi, Emir setuju untuk pinjaman berturut-turut [6] pada tahun-demi- year (US $ 30 juta pada tahun 2004, [7] sesuai dengan Arnaud de Borchgrave). Pada sebuah konferensi pers Oktober 2001 3, Colin Powell mencoba membujuk Sheik Hamad, untuk menutup Al Jazeera sedangkan The New York organisasi berbasis Keadilan dan Akurasi dalam Pelaporan berkomentar bahwa dalam semua upaya, "Powell dan pejabat AS lainnya dilaporkan marah oleh saluran kembali ditayangkan wawancara tua dengan bin Laden dan masuknya tamu yang terlalu kritis terhadap Amerika Serikat pada program-programnya. "[8] [9] The Washington Post melaporkan pada 2005 bahwa Sheik Hamad berada di bawah tekanan untuk melakukan privatisasi jaringan. [10]
Hamad baru saja membeli sebuah lukisan Rothko di lelang di rumah Sotheby pada tahun 2007 untuk rekor US $ 72.840.000.
Perkawinan dan anak-anaknya
Sheikh Hamad has three wives and twenty-four children, eleven sons and thirteen daughters:
- He married his first wife H.H. Sheikha Mariam bint Muhammad
Al-Thani, who is the daughter of his first cousin, Sheikh Muhammad bin
Hamad bin Abdullah Al-Thani. Hamad and his first wife have two sons and
six daughters:
- H.E. Sheikh Mishaal bin Hamad bin Khalifa Al Thani (born 1972) – ambassador to Belgium and the EU
- H.E. Sheikh Fahd bin Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Aisha bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Hussah bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Sara bint Hamad bin Khalifa Al-Thani – Program Coordinator for Reach Out to Asia-Qatar (ROTAQ)
- H.E. Sheikha Rawdah bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Fatima bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Mashael bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- His second wife is H.H. Sheikha Mozah bint Nasser Al-Misnad (born 8 August 1959, Al-Khor), the daughter of Nasser bin Abdullah Al Missned. Together they have five sons and two daughters:
- H.H. Sheikh Jasim bin Hamad bin Khalifa Al Thani (born 1978) – Heir Apparent of Qatar before 2003
- H.H. Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al-Thani, Crown Prince of Qatar (born 1980) – Heir Apparent of Qatar since 2003
- H.E. Sheikha Al-Mayassa bint Hamad bin Khalifa Al-Thani (born 1983)
- H.E. Sheikh Joaan bin Hamad bin Khalifa Al-Thani (born 1985)
- H.E. Sheikh Mohammed bin Hamad bin Khalifa Al-Thani (born 1988)
- H.E. Sheikh Khalifa bin Hamad bin Khalifa Al-Thani (born 1991)
- H.E. Sheikha Hind bint Hamad bin Khalifa Al-Thani – director of the Emir’s Office since 2009
- Hamad also has a third wife, H.H. Sheikha Noora bint Khalid
Al-Thani, daughter of H.E. Sheikh Khalid bin Hamad Al Thani, who was the
Minister of the Interior. Together they have four sons and five
daughters:
- H.E. Sheikh Khalid bin Hamad bin Khalifa Al Thani
- H.E. Sheikh Abdullah bin Hamad bin Khalifa Al-Thani – president of the Al-Rayyan Sports Club
- H.E. Sheikh Thani bin Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikh Al-Qaqa bin Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Lulwaa bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Maha bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Dana bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Al-Anood bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
- H.E. Sheikha Mariam bint Hamad bin Khalifa Al-Thani
Labels:
Emir Qatar
,
Qatar airways
,
Qatar.Qatari
,
Raja Qatar
,
Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani
Saturday, 8 October 2011
Monday, 3 October 2011
For Sale : An antique British Water Filter .Leadless Glaze. Victorian style. Probably from 1830-1850
Dijual barang antik filter air minum peninggalan kolonial Inggris serta sebuah radio tabung antik merek graets,barang barang dapat dilihat seperti gambar di bawah . contact : mobile : hubungi saya di : mobile +974-66338732. , +6281360303280.
For Sale : An antique British Water Filter .Leadless Glaze. Victorian style. Probably from 1830-1850 Location at North Sumatera -Indonesia.
Interested, Please contact : mobile +974-66338732. , +6281360303280.
Original pictures, no fake...
Keterangan bahasa inggrisnya :
Gravity fed stoneware water filter manufactured by "The Fulham Company" in London. Off-white pottery with blue text that reads: "Leadless Glaze, Cheavin's "Saludor" (Safe Water) Filter, Drinking Water of Absolute Purity, British Made Throughout, W." In the early 1800's the city's water, drawn from the river Thames, was described as: "Offensive to the sight, disgusting to the imagination and destructive to the health." Queen Victoria recognized the public health hazards of London's drinking water and ordered the production of water filters such as this. This ceramic water filter consists of a hand-crafted pottery water container with side handles, internal fittings, lid and brass spigot tap. In very good condition.
Measurements: 20 1/2" High; 8" Diameter.
******************************************************************************
ini gambar radio tabung antik merek graetsnya, kondisi sudah rusak :)
alias tidak bersuara lagi
An antique British Water Filter .Leadless Glaze. Victorian style. Probably from 1830-1850. It's made in storeware. It's say Leadless Glaze, The Brownlow British Health Filter, ?Londond & Tonbridge, Pure Drinking Water is Life, ?British Throughout?. It?s working with the wather shin included. Has a little chip in one of the handles. Inside has 2 stones original from the filter as you can see in one of the pictures
For Sale : An antique British Water Filter .Leadless Glaze. Victorian style. Probably from 1830-1850 Location at North Sumatera -Indonesia.
Interested, Please contact : mobile +974-66338732. , +6281360303280.
Original pictures, no fake...
Keterangan bahasa inggrisnya :
Gravity fed stoneware water filter manufactured by "The Fulham Company" in London. Off-white pottery with blue text that reads: "Leadless Glaze, Cheavin's "Saludor" (Safe Water) Filter, Drinking Water of Absolute Purity, British Made Throughout, W." In the early 1800's the city's water, drawn from the river Thames, was described as: "Offensive to the sight, disgusting to the imagination and destructive to the health." Queen Victoria recognized the public health hazards of London's drinking water and ordered the production of water filters such as this. This ceramic water filter consists of a hand-crafted pottery water container with side handles, internal fittings, lid and brass spigot tap. In very good condition.
Measurements: 20 1/2" High; 8" Diameter.
******************************************************************************
ini gambar radio tabung antik merek graetsnya, kondisi sudah rusak :)
alias tidak bersuara lagi
An antique British Water Filter .Leadless Glaze. Victorian style. Probably from 1830-1850. It's made in storeware. It's say Leadless Glaze, The Brownlow British Health Filter, ?Londond & Tonbridge, Pure Drinking Water is Life, ?British Throughout?. It?s working with the wather shin included. Has a little chip in one of the handles. Inside has 2 stones original from the filter as you can see in one of the pictures
Friday, 30 September 2011
Monday, 12 September 2011
DR.Waleed Abdalati, Kepala Ilmuan NASA seorang Muslim
Dr Walid Abdalati, 46, seorang profesor geografi dan mantan Direktur Ilmu Bumi dan Pusat Pengamatan di University of Colorado, dimulai dua tahun masa jabatannya sebagai Kepala Ilmuwan NASA awal bulan ini.
Di posting barunya, Dr Abdalati akan berfungsi sebagai Administrator NASA Charles Bolden itu, penasihat utama pada program ilmu pengetahuan badan, perencanaan dan investasi ilmu pengetahuan. Dia juga akan bekerja sama dengan Gedung Putih Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi dan Kantor Manajemen dan Anggaran.
Dr Abdalati sebelumnya bekerja di NASA antara tahun 1998 dan 2008. Selama sepuluh tahun, ia memegang berbagai posisi di bidang penelitian ilmiah, manajemen program dan manajemen ilmiah andreceived berbagai penghargaan untuk penelitian dan pelayanan kepada NASA, termasuk Penghargaan Presiden Awal Karir untuk ilmuwan dan Insinyur, Medali Prestasi NASA luar biasa, dan Prestasi Kelompok dua NASA Awards ..
"Kami sangat bersemangat untuk memiliki Walid kembali ke agen selama seperti masa transisi yang kritis," kata NASA Administrator Charles Bolden. "Pengalamannya, berbagai macam pengetahuan ilmiah dan keakraban dengan NASA akan sangat menguntungkan badan. Dia akan menjadi advokat benar untuk penelitian ilmu banyak dan beragam dan program eksplorasi. "
Dr Abdalati menerima gelar Bachelor of Science dalam teknik mesin dari Universitas Syracuse pada tahun 1986, Master of Science dalam ilmu kedirgantaraan teknik dari University of Colorado di tahun 1991, dan gelar doktor pada tahun 1996 dari Departemen Geografi di University of Colorado, di mana dia adalah salah satu lulusan pertama dari Program universitas di Atmosfer dan Samudera Ilmu.
Penelitiannya difokuskan pada studi penutup es di kutub menggunakan instrumen satelit dan udara. Dia telah memimpin atau berpartisipasi di sembilan lapangan dan kampanye udara di Kutub Utara dan Antartika dan telah menerbitkan lebih dari 50 makalah peer-review, bab buku, dan NASA terkait laporan teknis, dengan sekitar 1.500 kutipan dalam literatur peer-review.
Thursday, 8 September 2011
Khasiat dan kegunaan Minyak VCO
Minyak kelapa murni mengatasi diabetes (Bambang Parianom, SH - Malang)
Minyak
kelapa murni (VCO) terbukti bisa mengatasi penyakit diabetes.
Sebagaiamana yang dialami oleh Bapak Bambang Parianom, SH. Kelapa
Catatan Sipil Kota Batu Malang ini adalah penderita Diabetes. Setelah
mengkonsumsi Minyak kelapa murni buatan kami, kadar gula darah yang
semula 240, kini hanya menjadi 160 saja (sumber : kesaksian konsumen kami)
Minyak Kelapa murni Sebagai Obat Gagal Ginjal (Daros - Sukabumi)
Bagi
Anda yang saat ini menderita gagal ginjal, jangan berputus asa. Minyak
kelapa murni juga telah terbukti bisa membantu mereka yang terkena
penyakit gagal ginjal.
Sebagaimana
yang dialami oleh Bapak Daros. Pria pensiunan PNS yang berasal dari
Nangkrak Sukabumi ini, adalah seorang penderita gagal ginjal. Semula
sebelum mengkonsumsi minyak kelapa murni buatan kami, ia harus melakukan
cuci darah seminggu 2 x. Namun, kini ia bisa bernapas lega. Setelah
mengkonsumsi minyak kelapa murni (VCO) buatan kami, ia hanya perlu cuci
darah 1 bulan sekali. Kini ia terus meminum minyak kelapa murni produksi
kami untuk kesembuhannya.(sumber : kesaksian konsumen kami)
Minyak Kelapa Murni Penurun Kadar Kolesterol Darah (Ir. Muji, MS - Malang)
Hati-hati
dengan kadar kolesterol darah Anda. Kadar kolesterol darah yang tinggi
akan menjadi sumber berbagai penyakit berbahaya.
Namun, jika saat ini kadar kolesterol darah Anda tinggi, jangan khawatir. Konsumsilah minyak kelapa murni secara rutin.
Ir.
Muji , MS, dosesn Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang,
telah membuktikan khasiat minyak kelapa murni untuk menurunkan kadar
kolesterol. Setelah beliau minum minyak kelapa murni (VCO) buatan kami,
kadar kolesterol darah yang semua tinggi, kini menurun drastis. (sumber : kesaksian konsumen kami)
Minyak VCO Menambah Nafsu Makan Anak
Saya
memiliki anak umur 1 tahun dan 2,5 tahun. Dulu anak saya nafsu makannya
sangat kurang. Namun, kini gal tersebut bukan masalah lagi. Sejak saya
beri minyak VCO (dicampur dengan susu formula), nafsu makan anak saya
jadi "luar biasa". (sumber : kesaksian konsumen kami)
Minyak Kelapa Murni Mengatasi Penyakit Jantung (Mustofa, Malang)
Penyakit
jantung adalah satu diantara penyakit yang menimbulkan tingkat kematian
tinggi di Indonesia. Minyak VCO bisa menjadi salah satu obat alternatif
bagi Anda yang terjangkit penyakit jantung.
Sebagaimana
yang dialami oleh Bapak Mustofa (Malang). Dengan mengkonsumsi minyak
Virgin Oil Natural buatan kami, kini berbagai keluhan yang selama ini
dialami oleh Bapak Mustofa tidak lagi ia alami.(sumber : kesaksian konsumen kami)
Minyak Kelapa Murni Untuk Kanker Prostat (Simin, Batu-Malang)
Minyak
kelapa murni memiliki zat yang bisa menjadi anti kanker. Sehingga,
minyak kelapa murni (VCO) bisa menjadi obat untuk penyakit kanker. Hal
ini dibuktikan oleh Bapak Simin (Malang). Setelah minum minyak kelapa
murni, berbagai keluhan yang selama ini dialami akibat kanker prostat,
kini tidak lagi dirasakan.(sumber : kesaksian konsumen kami)
Minyak VCO Menyembuhkan Penyakit Jantung (Sudiono Latif, Semarang)
Pria
pensiunan ini mengalami penyempitan pembuluh darah jantung cukup lama.
Akibatnya, dada sebalah kiri sering terasa nyeri dan sering mengalami
sesak napas. Sekali kambuh biasanya mencapai 30 menit. berbagai
penyembuhan telah dicarinya, mulai dari berobat ke dokter sampai ke
pengobatan alternatif. Namun, semua usahanya itu tidak mengurangi
frekuensi rasa sakitnya iyu.
Kenal
dengan VCO diawali dengan membaca sebuah brosur yang dibawa anaknya
dari sebuah pameran. Awalnya, ia tidak peduli dengan tulisan yang
tertera pada brosur. Namun, tanpa sengaja ia bertemu kawan lamanya yang
ternyata sudah mengkonsumsi VCO terlebih dulu.Berbekal info dari
temannya itu, ia mulai mencoba VCO. Setelah minum 2 botol, ia mulai
merasakan frekuensi kekambuhan nyeri dada sebelah kiri berkurang. Dari
perubahan positif itu, ia meneruskan konsumsi VCO. Saat ini ia lebih
tenang dan merasa nyaman karena sesak napas, rasa nyeri dan tremor sudah
tidak dirasakan lagi. (sumber, Taklukkan Penyakit Dengan VCO, Sutarmi, STP, Hartin STP, 2005)
Darah Tinggi Normal dan Asam Urat Tak Pernah Kambuh Lagi Berkat Minyak VCO (Ibu Sukarti, Kediri)
Ibu
yang rajin mengurus rumah ini kembali lega. Beberapa bulan lau ia
menderita penyakit darah tinggi dan asam urat. Setiap hari ia merasakan
pusing dan jantung berdetak kencang. Selain itu, keluhan linupun sering
dilontarkan pada anknya yang setia menjaganya. Penyakit yang diidapnya
lebih dari 3 tahun itu sudah menghabiskan dana yang tidak sedikit.
Beberapa kali ia masuk rumah sakit. Memang sempat sembuh beberapa hari,
tetapi penyakitnya kambuh saat obat habis. Kondisi ini memaksanya harus
berhubungan kembali dengan obat dan dokter. Dokterpun menyarankan untuk
kembali dirawat di rumah sakit supaya perawatannya lebih terkontrol.
Saat
ia terbaring di rumah sakit, tanpa sengaja penunggu pasien di ruang di
sampingnya membawa sebuah surat kabar yang memuat khasiat VCO. Koran
tersebut dibaca oleh anak ibu Sukarti lalu berita itu disampaikan
kepadanya. Dengan alasan harganya yang relatif murah, ibu Sukarti mau
mencobanya. Setelah ibu Sukarti keluar dari rumah sakit, iapun masih
melanjutkan konsumsi obat dari dokter. Disisi lain, anaknya mencari
keberadaan minyak VCO di kota Gudang Garam itu. Beberapa hari setelah
obatnya habis, keluhan penyakit dirasakan kembali. Beruntung, saat itu
VCO sudah berhasil diperolehnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk
mengonsumsi VCO dan berhenti membeli obat dokter yang cukup mahal.
Dengan
konsumsi secara teratur 2 sendok makan sehari selama sebulan, ia belum
merasakan perubahan yang berarti. Oleh karena harganya terjangkau, ia
tetap meneruskan konsumsi VCO. Alhasil, usahanya membuahkan kesehatan
yang membaik. Tekanan darah kembali normal dan asam urat tidak pernah
dirasakan lagi. Hal itu dibuktikan dengan kondisi badannya lebih enak
dan fit serta tidak pernah mengalami pusing lagi. (sumber, Taklukkan Penyakit Dengan VCO, Sutarmi, STP, Hartin STP, 2005)
Thursday, 1 September 2011
Dukunganku untuk sebuah keajaiban bagi Aceh....
Pilkada tahun depan kuharapkan pasangan terkuat ini, Seorang dokter dan seorang panglima, akan membawa Aceh kepuncak kesejahteraan bagi rakyatnya.Buktikan cita-cita yang selama ini diperjuangkan memang idaman rakyat...
Labels:
aceh merdeka
,
GAM
,
mentro gam.Zini Abdullah
,
Muzakir Manaf
,
panglima GAM
Thursday, 16 June 2011
Apakah MCB 10 A merk siemens ini palsu????
Tanggal 15 Juni 2011 yang lalu, saya telah membeli MCB 10Ampere Merk Siemens seharga Rp 40.000 di sebuah toko alat-alat listrik di jalan gudang Lhokseumawe.Namun sesampainya di rumah, satu baut pengikat kabelnya sudah tidak ada.alias hilang.saya periksa di dalam kantong plastik pembungkusnyapun tidak ditemukan.Karena hari telah senja, terpaksa saya urungkan niatnya untuk menukar kembali.
Ada yang aneh dengan penampilan MCB ini, kelihatannya palsu.coba lihat gambar yang saya sertakan.Nah bagi ahli MCB dan distributor MCB merek siemens, coba periksa gambar ini.asli apa palsu...silahkan komentar.
Saturday, 4 June 2011
Anak cucuku, kuwariskan besi buruk untukmu....
Telah diwariskan sampah logam alias besi buruk dari project vital untuk anak anak Aceh...KKA,PIM,Asean,Arun LNG,Aromatic,Point A....hiks..menyedihkan
Monday, 30 May 2011
Tuanku Raja Yusuf Bin Tuanku Raja Ibrahim pewaris sah kerajaan Aceh.
By:Murdani
Kisah cinta Sultan Iskandar Muda dengan permaisurinya Putroe Phang selalu menarik perhatian masyarakat Aceh. Gunongan dan Taman Putroe Phang di Kutaradja merupakan bukti abadi yang lahir dari cinta kasih mereka. Karena cinta ini pula, keturunan Putroe Phang mencari kembali jejak sultan Aceh.
Pihak berwenang dari Kesultanan Negeri Pahang Malaysia, Kamis (31/3) lalu, yang mengaku sedang mencari pewaris tahta murni kerajaan Aceh atau keturunan terakhir dari Sultan Mahammad Daud Syah.
Untuk menjalankan niat mereka ini, Kesultanan Pahang Malaysia, bahkan langsung mengutus Putrinya yang bergelar Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj untuk ikut bersama rombongan ke Aceh.
Menurut pengurus Kerajaan Pahang, cacatan sejarah mengenai keturunan sultan terakhir Aceh ini dinilai banyak yang sengaja dikaburkan sehingga menyebabkan banyak pihak minim informasi tentang hal tersebut. Selain itu, juga banyak pihak yang mengaku sebagai keturunan raja Aceh yang terakhir.
”Kesultanan Aceh sejak dulu sangat megah. Namun informasi sejarahnya yang kami dapatkan terputus hingga Sultan terakhir Muhammad Daud Syah. Kami tahu, ada keturunan dari Sultan Mahammad Daud Syah. Atas dasar tersebut, kami mencoba mencari tahu soal kebenaran tersebut dan baru kami temukan sekarang,” ungkap kerabat Kesultanan Pahang Malaysia, Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj beberapa waktu lalau di Banda Aceh.
Pada kesempatan tersebut, Putri Pahang menjamu sosok bernama Tuanku Raja Yusuf Bin Tuanku Raja Ibrahim Bin Sultan Mahammad Daud Syah, di ruang pertemuan sebuah hotel. Keduanya kemudian kembali membahas sejarah dan hubungan mesra yang sempat terjalin antara Pahang dengan Aceh.
Menurut putri Sultan Iskandar atau Raja Pahang Malaysia ini, Aceh sebenarnya merupakan sebuah daerah yang kaya akan budaya serta peninggalan sejarah. Salah satunya, adalah gunongan dan taman yang diperuntukan kepada Putroe Phang atau Putri Pahang indatu dari Tunku Hajjah Azizah yang berstatus sebagai Putri Pahang saat ini. ”Makanya saya senang datang ke Aceh karena ada taman yang dibuat khusus di sini,”canda Tunku Hajjah Azizah di sela-sela makan.
Selama seminggu di Aceh, lanjut dia, dirinya menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk Pemerintahan Aceh. Dan selama seminggu pula, banyak pihak yang mengaku keturunan sultan mencoba jumpai dengannya.
Setelah melalui berbagai pertemuan tersebut, terutama dengan pakar sejarah yang ada di Aceh. Dirinya mengaku baru bisa menyimpulkan siapa keturunan murni dari Sultan Aceh yang terakhir. Sosok tersebut adalah Tuanku Raja Yusuf.
Sosok Tuanku Raja Yusuf adalah cucu murni dari Sultan Muhammad Daud Syah. Namun anehnya, keberadaan sosok ini terkesan sengaja dihilangkan dari cacatan sejarah Aceh. Masyarakat di Aceh seharusnya lebih mengetahui sejarah bangsanya dibandingkan dengan warga luar seperti dirinya. Anehnya lagi, masyarakat Aceh saat ini justru lebih mengenal jabatan Wali Nanggroe ketimbang cucu sultan yang sah.
Kerajaan Aceh dengan Pahang, lanjut dia, memiliki hubungan sejarah yang paling emosional. Hubungan ini tidak hanya terjadi karena perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan Putri Pahang. Hubungan Aceh-Pahang sudah terjalin sejak abad ke-16 setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Kerajaan Pahang atau Pahang Darul Makmur merupakan salah satu negara bagian di Malaysia.
Sebagian besar negeri Pahang diselimuti hutan dan sebagian besar Taman Negara terletak dalam negeri Pahang. Pahang merupakan sebuah negeri ber-raja.Wujudnya negeri Pahang adalah sebelum wujudnya kerajaan Melayu Melaka. Pahang mempunyai susur galur tamadun yang panjang, sejak dari zaman pra-sejarah lagi. Dahulunya kerajaan Pahang digelar Inderapura.
Negeri Pahang Darul Makmur ialah sebuah negeri yang terbesar di Semenanjung Tanah Melayu dengan luas 35.515 kilometer persegi. Kemasyhuran dan kehebatan namanya pada masa lalu menjadi rebutan kerajaan yang ada di sekelilingnya. Pada masa ini Pahang adalah negeri di Semenanjung yang terbagi atas sebelas daerah yaitu Kuantan, Pekan, Rompin, Maran, Temerloh, Jerantut, Bentong, Raub, Lipis, Cameron Highlands dan Bera. Sedangkan penduduknya pula terdiri dari berbagai kaum dan bangsa.
Sebenarnya, bagi orang Aceh, negeri Melaka (Malaysia-red) atau kerajaan Pahang khususnya, tidaklah asing. Kerajaan Aceh Darussalam bahkan pernah terlibat dalam perang dengan Portugis selama 130 tahun (1511-1641) hanya untuk membebaskan daerah tersebut dari jajahan Portugis.
Menurut sejarah Malem Dagang, Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan armada Cakra Donya-nya berhasil membebaskan Sumatra dan Semenanjung tanah Melayu dari penjajahan Portugis dan menjadi bagian dari kerajaan Aceh. Laksamana Malem Dagang berhasil mempersatukan wilayah Sumatra dan Semenanjung tanah Melayu. Disinilah kemudian terbangun kampung etnis melayu di Aceh dan kampung Aceh di Pahang.
Hubungan Aceh dengan Pahang kemudian dilanjutkan pada masa sultan Muhammad Daud Syah. Dimana, disaat ibukota Aceh dipindahkan ke daerah Keumala di Pidie, Sultan Abubakar yang menjadi Raja Pahang pada saat itu, pernah beberapa kali mengirimkan utusan ke wilayah Keumala. Tujuannya, untuk memperkuat hubungan antar kedua kerajaan.
”Selaku keturunan Sultan Abubakar, saya juga ingin kembali memperkuat hubungan dengan Aceh,” tandas perempuan yang memiliki gelar Kebawah Duli Yang Teramat Mulia Tengku Puan Pahang, usai menjelaskan panjang lebar.
Sementara itu, bagi Tuanku Raja Yusuf, diakhir jamuan makan, mengaku dirinya tersanjung dengan keterangan dari Kesultanan Pahang Malaysia. Menurut dia, posisi dirinya dan keluarganya saat ini sangatlah tidak sebanding jika disandingkan dengan keluarga kesultanan Pahang. ”Rakyat Pahang masih mengakui raja mereka. Namun di sini sudah tidak berlaku lagi. Saya ini telah lama menjadi rakyat biasa, bahkan sejak lahir. Saya juga tidak mau mengaku-gaku sebagai keturunan sultan demi mendapatkan kemegahan dan ketenaran. Silahkan saja, orang lain yang mengaku. Tapi, atas kehormatan yang diberikan Kesultanan Pahang Malaysia, saya ucapkan ribuan terimakasih,” ungkap Tuanku Raja Yusuf.
Dalam pertemuan ini juga dihadiri keluarga dari pihak Kerajaan Pahang lainnya dan keluarga dari Tuanku Raja Yusuf, serta didampingi oleh Tuanku Maimun serta Tuanku Aswan, cucu dari Teuku Hasyim Banta Muda yang pernah menjadi Wali Nanggroe sewaktu Sultan Muhammad Daud Syah masih kecil.
Kerajaan Pahang juga mengundang para keturunan Sultan untuk mengunjungi pihaknya dalam waktu yang dekat ini. Namun undangan ini tidak dapat langsung dijawab oleh Tuanku Raja Yusuf. Pasalnya, pria yang berstatus PNS biasa disalah satu dinas tingkat Provinsi Aceh ini mengaku masih memiliki tanggungjawab yang besar pada negara ini. ”Undangan ini sangat memuliakan kami sekeluarga. Kami pasti memenuhi undangan ini, tetapi tidak dalam waktu dekat. Soalnya, saya sekarang adalah abdi negara biasa,” pungkasnya.
Keturunan Sultan dan Rupiah
Sementara itu, Menurut M. Adli Abdullah, mantan Panglima Laut Aceh, yang juga gemar menulis tentang sejarah Aceh, yang hadir dalam pertemuan dua kerabat raja tersebut, mengaku bahwa keberadaan sejumlah pihak yang mengaku keturunan sultan terakhir memang sering terjadi. Faktor ini dikarenakan kemuliaan dan rupiah yang melimpah yang dapat mereka peroleh dengan prilaku tersebut.
”Banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai keturunan sultan terakhir dan wali saat ini. Ini semua dilakukan untuk kepentingan politik pihak tertentu yang unjung-unjungnya adalah memperoleh rupiah,” tutur Dosen Fakultas Hukum Unsyiah ini.
Menurutnya, tindakan dari Kerajaan Pahang yang sengaja mencari keturunan murni dari sultan terakhir Aceh adalah suatu hal yang langka. Dimana, cara ini justru tidak pernah dilakukan oleh Pemerintah Aceh sendiri, selaku kaki tangan dari pemerintah pusat di Jakarta.
Selama puluhan tahun, lanjut dia, rakyat Aceh diharuskan hidup ditengah-tengah kebingungan dan ambisi pihak-pihak tertentu yang ingin menguasai daerah ini walaupun harus menghapus cacatan sejarah bangsanya. Faktor ini kemudian berimbas dengan hilangnya pengakuan rakyat terhadap kesultan Aceh, serta beralih ke wali nanggroe. ”Rakyat Aceh seharusnya mengambil contoh dari sikap negeri pahang. Di mana, mereka tidak lupa akan sejarah bangsanya dan sejarah daerah mereka dengan Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam cacatan sejarah Aceh, posisi Wali Nanggroe sebenarnya diperuntukan untuk orang tertentu ketika daerah ini sedang terjadi krisis atau perperangan. Namun ketika Aceh sudah kembali aman seperti sekarang, maka seharusnya posisi wali dengan sendirinya menjadi gugur dan daerah ini dikembalikan pada sultan atau pewarisnya. Namun, yang berlaku di daerah ini, malah sebaliknya sehingga nasibnya kian tidak jelas hingga kini.
Dikutip dari: harian-aceh.com
Kisah cinta Sultan Iskandar Muda dengan permaisurinya Putroe Phang selalu menarik perhatian masyarakat Aceh. Gunongan dan Taman Putroe Phang di Kutaradja merupakan bukti abadi yang lahir dari cinta kasih mereka. Karena cinta ini pula, keturunan Putroe Phang mencari kembali jejak sultan Aceh.
Pihak berwenang dari Kesultanan Negeri Pahang Malaysia, Kamis (31/3) lalu, yang mengaku sedang mencari pewaris tahta murni kerajaan Aceh atau keturunan terakhir dari Sultan Mahammad Daud Syah.
Untuk menjalankan niat mereka ini, Kesultanan Pahang Malaysia, bahkan langsung mengutus Putrinya yang bergelar Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj untuk ikut bersama rombongan ke Aceh.
Menurut pengurus Kerajaan Pahang, cacatan sejarah mengenai keturunan sultan terakhir Aceh ini dinilai banyak yang sengaja dikaburkan sehingga menyebabkan banyak pihak minim informasi tentang hal tersebut. Selain itu, juga banyak pihak yang mengaku sebagai keturunan raja Aceh yang terakhir.
”Kesultanan Aceh sejak dulu sangat megah. Namun informasi sejarahnya yang kami dapatkan terputus hingga Sultan terakhir Muhammad Daud Syah. Kami tahu, ada keturunan dari Sultan Mahammad Daud Syah. Atas dasar tersebut, kami mencoba mencari tahu soal kebenaran tersebut dan baru kami temukan sekarang,” ungkap kerabat Kesultanan Pahang Malaysia, Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj beberapa waktu lalau di Banda Aceh.
Pada kesempatan tersebut, Putri Pahang menjamu sosok bernama Tuanku Raja Yusuf Bin Tuanku Raja Ibrahim Bin Sultan Mahammad Daud Syah, di ruang pertemuan sebuah hotel. Keduanya kemudian kembali membahas sejarah dan hubungan mesra yang sempat terjalin antara Pahang dengan Aceh.
Menurut putri Sultan Iskandar atau Raja Pahang Malaysia ini, Aceh sebenarnya merupakan sebuah daerah yang kaya akan budaya serta peninggalan sejarah. Salah satunya, adalah gunongan dan taman yang diperuntukan kepada Putroe Phang atau Putri Pahang indatu dari Tunku Hajjah Azizah yang berstatus sebagai Putri Pahang saat ini. ”Makanya saya senang datang ke Aceh karena ada taman yang dibuat khusus di sini,”canda Tunku Hajjah Azizah di sela-sela makan.
Selama seminggu di Aceh, lanjut dia, dirinya menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk Pemerintahan Aceh. Dan selama seminggu pula, banyak pihak yang mengaku keturunan sultan mencoba jumpai dengannya.
Setelah melalui berbagai pertemuan tersebut, terutama dengan pakar sejarah yang ada di Aceh. Dirinya mengaku baru bisa menyimpulkan siapa keturunan murni dari Sultan Aceh yang terakhir. Sosok tersebut adalah Tuanku Raja Yusuf.
Sosok Tuanku Raja Yusuf adalah cucu murni dari Sultan Muhammad Daud Syah. Namun anehnya, keberadaan sosok ini terkesan sengaja dihilangkan dari cacatan sejarah Aceh. Masyarakat di Aceh seharusnya lebih mengetahui sejarah bangsanya dibandingkan dengan warga luar seperti dirinya. Anehnya lagi, masyarakat Aceh saat ini justru lebih mengenal jabatan Wali Nanggroe ketimbang cucu sultan yang sah.
Kerajaan Aceh dengan Pahang, lanjut dia, memiliki hubungan sejarah yang paling emosional. Hubungan ini tidak hanya terjadi karena perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan Putri Pahang. Hubungan Aceh-Pahang sudah terjalin sejak abad ke-16 setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Kerajaan Pahang atau Pahang Darul Makmur merupakan salah satu negara bagian di Malaysia.
Sebagian besar negeri Pahang diselimuti hutan dan sebagian besar Taman Negara terletak dalam negeri Pahang. Pahang merupakan sebuah negeri ber-raja.Wujudnya negeri Pahang adalah sebelum wujudnya kerajaan Melayu Melaka. Pahang mempunyai susur galur tamadun yang panjang, sejak dari zaman pra-sejarah lagi. Dahulunya kerajaan Pahang digelar Inderapura.
Negeri Pahang Darul Makmur ialah sebuah negeri yang terbesar di Semenanjung Tanah Melayu dengan luas 35.515 kilometer persegi. Kemasyhuran dan kehebatan namanya pada masa lalu menjadi rebutan kerajaan yang ada di sekelilingnya. Pada masa ini Pahang adalah negeri di Semenanjung yang terbagi atas sebelas daerah yaitu Kuantan, Pekan, Rompin, Maran, Temerloh, Jerantut, Bentong, Raub, Lipis, Cameron Highlands dan Bera. Sedangkan penduduknya pula terdiri dari berbagai kaum dan bangsa.
Sebenarnya, bagi orang Aceh, negeri Melaka (Malaysia-red) atau kerajaan Pahang khususnya, tidaklah asing. Kerajaan Aceh Darussalam bahkan pernah terlibat dalam perang dengan Portugis selama 130 tahun (1511-1641) hanya untuk membebaskan daerah tersebut dari jajahan Portugis.
Menurut sejarah Malem Dagang, Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan armada Cakra Donya-nya berhasil membebaskan Sumatra dan Semenanjung tanah Melayu dari penjajahan Portugis dan menjadi bagian dari kerajaan Aceh. Laksamana Malem Dagang berhasil mempersatukan wilayah Sumatra dan Semenanjung tanah Melayu. Disinilah kemudian terbangun kampung etnis melayu di Aceh dan kampung Aceh di Pahang.
Hubungan Aceh dengan Pahang kemudian dilanjutkan pada masa sultan Muhammad Daud Syah. Dimana, disaat ibukota Aceh dipindahkan ke daerah Keumala di Pidie, Sultan Abubakar yang menjadi Raja Pahang pada saat itu, pernah beberapa kali mengirimkan utusan ke wilayah Keumala. Tujuannya, untuk memperkuat hubungan antar kedua kerajaan.
”Selaku keturunan Sultan Abubakar, saya juga ingin kembali memperkuat hubungan dengan Aceh,” tandas perempuan yang memiliki gelar Kebawah Duli Yang Teramat Mulia Tengku Puan Pahang, usai menjelaskan panjang lebar.
Sementara itu, bagi Tuanku Raja Yusuf, diakhir jamuan makan, mengaku dirinya tersanjung dengan keterangan dari Kesultanan Pahang Malaysia. Menurut dia, posisi dirinya dan keluarganya saat ini sangatlah tidak sebanding jika disandingkan dengan keluarga kesultanan Pahang. ”Rakyat Pahang masih mengakui raja mereka. Namun di sini sudah tidak berlaku lagi. Saya ini telah lama menjadi rakyat biasa, bahkan sejak lahir. Saya juga tidak mau mengaku-gaku sebagai keturunan sultan demi mendapatkan kemegahan dan ketenaran. Silahkan saja, orang lain yang mengaku. Tapi, atas kehormatan yang diberikan Kesultanan Pahang Malaysia, saya ucapkan ribuan terimakasih,” ungkap Tuanku Raja Yusuf.
Dalam pertemuan ini juga dihadiri keluarga dari pihak Kerajaan Pahang lainnya dan keluarga dari Tuanku Raja Yusuf, serta didampingi oleh Tuanku Maimun serta Tuanku Aswan, cucu dari Teuku Hasyim Banta Muda yang pernah menjadi Wali Nanggroe sewaktu Sultan Muhammad Daud Syah masih kecil.
Kerajaan Pahang juga mengundang para keturunan Sultan untuk mengunjungi pihaknya dalam waktu yang dekat ini. Namun undangan ini tidak dapat langsung dijawab oleh Tuanku Raja Yusuf. Pasalnya, pria yang berstatus PNS biasa disalah satu dinas tingkat Provinsi Aceh ini mengaku masih memiliki tanggungjawab yang besar pada negara ini. ”Undangan ini sangat memuliakan kami sekeluarga. Kami pasti memenuhi undangan ini, tetapi tidak dalam waktu dekat. Soalnya, saya sekarang adalah abdi negara biasa,” pungkasnya.
Keturunan Sultan dan Rupiah
Sementara itu, Menurut M. Adli Abdullah, mantan Panglima Laut Aceh, yang juga gemar menulis tentang sejarah Aceh, yang hadir dalam pertemuan dua kerabat raja tersebut, mengaku bahwa keberadaan sejumlah pihak yang mengaku keturunan sultan terakhir memang sering terjadi. Faktor ini dikarenakan kemuliaan dan rupiah yang melimpah yang dapat mereka peroleh dengan prilaku tersebut.
”Banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai keturunan sultan terakhir dan wali saat ini. Ini semua dilakukan untuk kepentingan politik pihak tertentu yang unjung-unjungnya adalah memperoleh rupiah,” tutur Dosen Fakultas Hukum Unsyiah ini.
Menurutnya, tindakan dari Kerajaan Pahang yang sengaja mencari keturunan murni dari sultan terakhir Aceh adalah suatu hal yang langka. Dimana, cara ini justru tidak pernah dilakukan oleh Pemerintah Aceh sendiri, selaku kaki tangan dari pemerintah pusat di Jakarta.
Selama puluhan tahun, lanjut dia, rakyat Aceh diharuskan hidup ditengah-tengah kebingungan dan ambisi pihak-pihak tertentu yang ingin menguasai daerah ini walaupun harus menghapus cacatan sejarah bangsanya. Faktor ini kemudian berimbas dengan hilangnya pengakuan rakyat terhadap kesultan Aceh, serta beralih ke wali nanggroe. ”Rakyat Aceh seharusnya mengambil contoh dari sikap negeri pahang. Di mana, mereka tidak lupa akan sejarah bangsanya dan sejarah daerah mereka dengan Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam cacatan sejarah Aceh, posisi Wali Nanggroe sebenarnya diperuntukan untuk orang tertentu ketika daerah ini sedang terjadi krisis atau perperangan. Namun ketika Aceh sudah kembali aman seperti sekarang, maka seharusnya posisi wali dengan sendirinya menjadi gugur dan daerah ini dikembalikan pada sultan atau pewarisnya. Namun, yang berlaku di daerah ini, malah sebaliknya sehingga nasibnya kian tidak jelas hingga kini.
Dikutip dari: harian-aceh.com
Kisah cinta Sultan Iskandar Muda dengan permaisurinya Putri Pahang, Malaysia.
Kisah cinta Sultan Iskandar Muda dengan permaisurinya Putroe Phang selalu menarik perhatian masyarakat Aceh. Gunongan dan Taman Putroe Phang di Kutaradja merupakan bukti abadi yang lahir dari cinta kasih mereka. Karena cinta ini pula, keturunan Putroe Phang mencari kembali jejak sultan Aceh.
.
Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj. (Harian Aceh/Murdani)
Pihak berwenang dari Kesultanan Negeri Pahang Malaysia, Kamis (31/3) lalu, yang mengaku sedang mencari pewaris tahta murni kerajaan Aceh atau keturunan terakhir dari Sultan Mahammad Daud Syah.
Untuk menjalankan niat mereka ini, Kesultanan Pahang Malaysia, bahkan langsung mengutus Putrinya yang bergelar Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj untuk ikut bersama rombongan ke Aceh.
Menurut pengurus Kerajaan Pahang, cacatan sejarah mengenai keturunan sultan terakhir Aceh ini dinilai banyak yang sengaja dikaburkan sehingga menyebabkan banyak pihak minim informasi tentang hal tersebut. Selain itu, juga banyak pihak yang mengaku sebagai keturunan raja Aceh yang terakhir.
”Kesultanan Aceh sejak dulu sangat megah. Namun informasi sejarahnya yang kami dapatkan terputus hingga Sultan terakhir Muhammad Daud Syah. Kami tahu, ada keturunan dari Sultan Mahammad Daud Syah. Atas dasar tersebut, kami mencoba mencari tahu soal kebenaran tersebut dan baru kami temukan sekarang,” ungkap kerabat Kesultanan Pahang Malaysia, Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj beberapa waktu lalau di Banda Aceh.
Pada kesempatan tersebut, Putri Pahang menjamu sosok bernama Tuanku Raja Yusuf Bin Tuanku Raja Ibrahim Bin Sultan Mahammad Daud Syah, di ruang pertemuan sebuah hotel. Keduanya kemudian kembali membahas sejarah dan hubungan mesra yang sempat terjalin antara Pahang dengan Aceh.
Menurut putri Sultan Iskandar atau Raja Pahang Malaysia ini, Aceh sebenarnya merupakan sebuah daerah yang kaya akan budaya serta peninggalan sejarah. Salah satunya, adalah gunongan dan taman yang diperuntukan kepada Putroe Phang atau Putri Pahang indatu dari Tunku Hajjah Azizah yang berstatus sebagai Putri Pahang saat ini. ”Makanya saya senang datang ke Aceh karena ada taman yang dibuat khusus di sini,”canda Tunku Hajjah Azizah di sela-sela makan.
Selama seminggu di Aceh, lanjut dia, dirinya menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk Pemerintahan Aceh. Dan selama seminggu pula, banyak pihak yang mengaku keturunan sultan mencoba jumpai dengannya.
Setelah melalui berbagai pertemuan tersebut, terutama dengan pakar sejarah yang ada di Aceh. Dirinya mengaku baru bisa menyimpulkan siapa keturunan murni dari Sultan Aceh yang terakhir. Sosok tersebut adalah Tuanku Raja Yusuf.
Sosok Tuanku Raja Yusuf adalah cucu murni dari Sultan Muhammad Daud Syah. Namun anehnya, keberadaan sosok ini terkesan sengaja dihilangkan dari cacatan sejarah Aceh. Masyarakat di Aceh seharusnya lebih mengetahui sejarah bangsanya dibandingkan dengan warga luar seperti dirinya. Anehnya lagi, masyarakat Aceh saat ini justru lebih mengenal jabatan Wali Nanggroe ketimbang cucu sultan yang sah.
Kerajaan Aceh dengan Pahang, lanjut dia, memiliki hubungan sejarah yang paling emosional. Hubungan ini tidak hanya terjadi karena perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan Putri Pahang. Hubungan Aceh-Pahang sudah terjalin sejak abad ke-16 setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Kerajaan Pahang atau Pahang Darul Makmur merupakan salah satu negara bagian di Malaysia.
Sebagian besar negeri Pahang diselimuti hutan dan sebagian besar Taman Negara terletak dalam negeri Pahang. Pahang merupakan sebuah negeri ber-raja.Wujudnya negeri Pahang adalah sebelum wujudnya kerajaan Melayu Melaka. Pahang mempunyai susur galur tamadun yang panjang, sejak dari zaman pra-sejarah lagi. Dahulunya kerajaan Pahang digelar Inderapura.
Negeri Pahang Darul Makmur ialah sebuah negeri yang terbesar di Semenanjung Tanah Melayu dengan luas 35.515 kilometer persegi. Kemasyhuran dan kehebatan namanya pada masa lalu menjadi rebutan kerajaan yang ada di sekelilingnya. Pada masa ini Pahang adalah negeri di Semenanjung yang terbagi atas sebelas daerah yaitu Kuantan, Pekan, Rompin, Maran, Temerloh, Jerantut, Bentong, Raub, Lipis, Cameron Highlands dan Bera. Sedangkan penduduknya pula terdiri dari berbagai kaum dan bangsa.
Sebenarnya, bagi orang Aceh, negeri Melaka (Malaysia-red) atau kerajaan Pahang khususnya, tidaklah asing. Kerajaan Aceh Darussalam bahkan pernah terlibat dalam perang dengan Portugis selama 130 tahun (1511-1641) hanya untuk membebaskan daerah tersebut dari jajahan Portugis.
Menurut sejarah Malem Dagang, Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan armada Cakra Donya-nya berhasil membebaskan Sumatra dan Semenanjung tanah Melayu dari penjajahan Portugis dan menjadi bagian dari kerajaan Aceh. Laksamana Malem Dagang berhasil mempersatukan wilayah Sumatra dan Semenanjung tanah Melayu. Disinilah kemudian terbangun kampung etnis melayu di Aceh dan kampung Aceh di Pahang.
Hubungan Aceh dengan Pahang kemudian dilanjutkan pada masa sultan Muhammad Daud Syah. Dimana, disaat ibukota Aceh dipindahkan ke daerah Keumala di Pidie, Sultan Abubakar yang menjadi Raja Pahang pada saat itu, pernah beberapa kali mengirimkan utusan ke wilayah Keumala. Tujuannya, untuk memperkuat hubungan antar kedua kerajaan.
”Selaku keturunan Sultan Abubakar, saya juga ingin kembali memperkuat hubungan dengan Aceh,” tandas perempuan yang memiliki gelar Kebawah Duli Yang Teramat Mulia Tengku Puan Pahang, usai menjelaskan panjang lebar.
Sementara itu, bagi Tuanku Raja Yusuf, diakhir jamuan makan, mengaku dirinya tersanjung dengan keterangan dari Kesultanan Pahang Malaysia. Menurut dia, posisi dirinya dan keluarganya saat ini sangatlah tidak sebanding jika disandingkan dengan keluarga kesultanan Pahang. ”Rakyat Pahang masih mengakui raja mereka. Namun di sini sudah tidak berlaku lagi. Saya ini telah lama menjadi rakyat biasa, bahkan sejak lahir. Saya juga tidak mau mengaku-gaku sebagai keturunan sultan demi mendapatkan kemegahan dan ketenaran. Silahkan saja, orang lain yang mengaku. Tapi, atas kehormatan yang diberikan Kesultanan Pahang Malaysia, saya ucapkan ribuan terimakasih,” ungkap Tuanku Raja Yusuf.
Dalam pertemuan ini juga dihadiri keluarga dari pihak Kerajaan Pahang lainnya dan keluarga dari Tuanku Raja Yusuf, serta didampingi oleh Tuanku Maimun serta Tuanku Aswan, cucu dari Teuku Hasyim Banta Muda yang pernah menjadi Wali Nanggroe sewaktu Sultan Muhammad Daud Syah masih kecil.
Kerajaan Pahang juga mengundang para keturunan Sultan untuk mengunjungi pihaknya dalam waktu yang dekat ini. Namun undangan ini tidak dapat langsung dijawab oleh Tuanku Raja Yusuf. Pasalnya, pria yang berstatus PNS biasa disalah satu dinas tingkat Provinsi Aceh ini mengaku masih memiliki tanggungjawab yang besar pada negara ini. ”Undangan ini sangat memuliakan kami sekeluarga. Kami pasti memenuhi undangan ini, tetapi tidak dalam waktu dekat. Soalnya, saya sekarang adalah abdi negara biasa,” pungkasnya.
”Banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai keturunan sultan terakhir dan wali saat ini. Ini semua dilakukan untuk kepentingan politik pihak tertentu yang unjung-unjungnya adalah memperoleh rupiah,” tutur Dosen Fakultas Hukum Unsyiah ini.
Menurutnya, tindakan dari Kerajaan Pahang yang sengaja mencari keturunan murni dari sultan terakhir Aceh adalah suatu hal yang langka. Dimana, cara ini justru tidak pernah dilakukan oleh Pemerintah Aceh sendiri, selaku kaki tangan dari pemerintah pusat di Jakarta.
Selama puluhan tahun, lanjut dia, rakyat Aceh diharuskan hidup ditengah-tengah kebingungan dan ambisi pihak-pihak tertentu yang ingin menguasai daerah ini walaupun harus menghapus cacatan sejarah bangsanya. Faktor ini kemudian berimbas dengan hilangnya pengakuan rakyat terhadap kesultan Aceh, serta beralih ke wali nanggroe. ”Rakyat Aceh seharusnya mengambil contoh dari sikap negeri pahang. Di mana, mereka tidak lupa akan sejarah bangsanya dan sejarah daerah mereka dengan Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam cacatan sejarah Aceh, posisi Wali Nanggroe sebenarnya diperuntukan untuk orang tertentu ketika daerah ini sedang terjadi krisis atau perperangan. Namun ketika Aceh sudah kembali aman seperti sekarang, maka seharusnya posisi wali dengan sendirinya menjadi gugur dan daerah ini dikembalikan pada sultan atau pewarisnya. Namun, yang berlaku di daerah ini, malah sebaliknya sehingga nasibnya kian tidak jelas hingga kini.[]
.
Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj. (Harian Aceh/Murdani)
Pihak berwenang dari Kesultanan Negeri Pahang Malaysia, Kamis (31/3) lalu, yang mengaku sedang mencari pewaris tahta murni kerajaan Aceh atau keturunan terakhir dari Sultan Mahammad Daud Syah.
Untuk menjalankan niat mereka ini, Kesultanan Pahang Malaysia, bahkan langsung mengutus Putrinya yang bergelar Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj untuk ikut bersama rombongan ke Aceh.
Menurut pengurus Kerajaan Pahang, cacatan sejarah mengenai keturunan sultan terakhir Aceh ini dinilai banyak yang sengaja dikaburkan sehingga menyebabkan banyak pihak minim informasi tentang hal tersebut. Selain itu, juga banyak pihak yang mengaku sebagai keturunan raja Aceh yang terakhir.
”Kesultanan Aceh sejak dulu sangat megah. Namun informasi sejarahnya yang kami dapatkan terputus hingga Sultan terakhir Muhammad Daud Syah. Kami tahu, ada keturunan dari Sultan Mahammad Daud Syah. Atas dasar tersebut, kami mencoba mencari tahu soal kebenaran tersebut dan baru kami temukan sekarang,” ungkap kerabat Kesultanan Pahang Malaysia, Tunku Hajjah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah binti Sultan Iskandar Al-Haj beberapa waktu lalau di Banda Aceh.
Pada kesempatan tersebut, Putri Pahang menjamu sosok bernama Tuanku Raja Yusuf Bin Tuanku Raja Ibrahim Bin Sultan Mahammad Daud Syah, di ruang pertemuan sebuah hotel. Keduanya kemudian kembali membahas sejarah dan hubungan mesra yang sempat terjalin antara Pahang dengan Aceh.
Menurut putri Sultan Iskandar atau Raja Pahang Malaysia ini, Aceh sebenarnya merupakan sebuah daerah yang kaya akan budaya serta peninggalan sejarah. Salah satunya, adalah gunongan dan taman yang diperuntukan kepada Putroe Phang atau Putri Pahang indatu dari Tunku Hajjah Azizah yang berstatus sebagai Putri Pahang saat ini. ”Makanya saya senang datang ke Aceh karena ada taman yang dibuat khusus di sini,”canda Tunku Hajjah Azizah di sela-sela makan.
Selama seminggu di Aceh, lanjut dia, dirinya menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk Pemerintahan Aceh. Dan selama seminggu pula, banyak pihak yang mengaku keturunan sultan mencoba jumpai dengannya.
Setelah melalui berbagai pertemuan tersebut, terutama dengan pakar sejarah yang ada di Aceh. Dirinya mengaku baru bisa menyimpulkan siapa keturunan murni dari Sultan Aceh yang terakhir. Sosok tersebut adalah Tuanku Raja Yusuf.
Sosok Tuanku Raja Yusuf adalah cucu murni dari Sultan Muhammad Daud Syah. Namun anehnya, keberadaan sosok ini terkesan sengaja dihilangkan dari cacatan sejarah Aceh. Masyarakat di Aceh seharusnya lebih mengetahui sejarah bangsanya dibandingkan dengan warga luar seperti dirinya. Anehnya lagi, masyarakat Aceh saat ini justru lebih mengenal jabatan Wali Nanggroe ketimbang cucu sultan yang sah.
Kerajaan Aceh dengan Pahang, lanjut dia, memiliki hubungan sejarah yang paling emosional. Hubungan ini tidak hanya terjadi karena perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan Putri Pahang. Hubungan Aceh-Pahang sudah terjalin sejak abad ke-16 setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Kerajaan Pahang atau Pahang Darul Makmur merupakan salah satu negara bagian di Malaysia.
Sebagian besar negeri Pahang diselimuti hutan dan sebagian besar Taman Negara terletak dalam negeri Pahang. Pahang merupakan sebuah negeri ber-raja.Wujudnya negeri Pahang adalah sebelum wujudnya kerajaan Melayu Melaka. Pahang mempunyai susur galur tamadun yang panjang, sejak dari zaman pra-sejarah lagi. Dahulunya kerajaan Pahang digelar Inderapura.
Negeri Pahang Darul Makmur ialah sebuah negeri yang terbesar di Semenanjung Tanah Melayu dengan luas 35.515 kilometer persegi. Kemasyhuran dan kehebatan namanya pada masa lalu menjadi rebutan kerajaan yang ada di sekelilingnya. Pada masa ini Pahang adalah negeri di Semenanjung yang terbagi atas sebelas daerah yaitu Kuantan, Pekan, Rompin, Maran, Temerloh, Jerantut, Bentong, Raub, Lipis, Cameron Highlands dan Bera. Sedangkan penduduknya pula terdiri dari berbagai kaum dan bangsa.
Sebenarnya, bagi orang Aceh, negeri Melaka (Malaysia-red) atau kerajaan Pahang khususnya, tidaklah asing. Kerajaan Aceh Darussalam bahkan pernah terlibat dalam perang dengan Portugis selama 130 tahun (1511-1641) hanya untuk membebaskan daerah tersebut dari jajahan Portugis.
Menurut sejarah Malem Dagang, Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan armada Cakra Donya-nya berhasil membebaskan Sumatra dan Semenanjung tanah Melayu dari penjajahan Portugis dan menjadi bagian dari kerajaan Aceh. Laksamana Malem Dagang berhasil mempersatukan wilayah Sumatra dan Semenanjung tanah Melayu. Disinilah kemudian terbangun kampung etnis melayu di Aceh dan kampung Aceh di Pahang.
Hubungan Aceh dengan Pahang kemudian dilanjutkan pada masa sultan Muhammad Daud Syah. Dimana, disaat ibukota Aceh dipindahkan ke daerah Keumala di Pidie, Sultan Abubakar yang menjadi Raja Pahang pada saat itu, pernah beberapa kali mengirimkan utusan ke wilayah Keumala. Tujuannya, untuk memperkuat hubungan antar kedua kerajaan.
”Selaku keturunan Sultan Abubakar, saya juga ingin kembali memperkuat hubungan dengan Aceh,” tandas perempuan yang memiliki gelar Kebawah Duli Yang Teramat Mulia Tengku Puan Pahang, usai menjelaskan panjang lebar.
Sementara itu, bagi Tuanku Raja Yusuf, diakhir jamuan makan, mengaku dirinya tersanjung dengan keterangan dari Kesultanan Pahang Malaysia. Menurut dia, posisi dirinya dan keluarganya saat ini sangatlah tidak sebanding jika disandingkan dengan keluarga kesultanan Pahang. ”Rakyat Pahang masih mengakui raja mereka. Namun di sini sudah tidak berlaku lagi. Saya ini telah lama menjadi rakyat biasa, bahkan sejak lahir. Saya juga tidak mau mengaku-gaku sebagai keturunan sultan demi mendapatkan kemegahan dan ketenaran. Silahkan saja, orang lain yang mengaku. Tapi, atas kehormatan yang diberikan Kesultanan Pahang Malaysia, saya ucapkan ribuan terimakasih,” ungkap Tuanku Raja Yusuf.
Dalam pertemuan ini juga dihadiri keluarga dari pihak Kerajaan Pahang lainnya dan keluarga dari Tuanku Raja Yusuf, serta didampingi oleh Tuanku Maimun serta Tuanku Aswan, cucu dari Teuku Hasyim Banta Muda yang pernah menjadi Wali Nanggroe sewaktu Sultan Muhammad Daud Syah masih kecil.
Kerajaan Pahang juga mengundang para keturunan Sultan untuk mengunjungi pihaknya dalam waktu yang dekat ini. Namun undangan ini tidak dapat langsung dijawab oleh Tuanku Raja Yusuf. Pasalnya, pria yang berstatus PNS biasa disalah satu dinas tingkat Provinsi Aceh ini mengaku masih memiliki tanggungjawab yang besar pada negara ini. ”Undangan ini sangat memuliakan kami sekeluarga. Kami pasti memenuhi undangan ini, tetapi tidak dalam waktu dekat. Soalnya, saya sekarang adalah abdi negara biasa,” pungkasnya.
Keturunan Sultan dan Rupiah
Sementara itu, Menurut M. Adli Abdullah, mantan Panglima Laut Aceh, yang juga gemar menulis tentang sejarah Aceh, yang hadir dalam pertemuan dua kerabat raja tersebut, mengaku bahwa keberadaan sejumlah pihak yang mengaku keturunan sultan terakhir memang sering terjadi. Faktor ini dikarenakan kemuliaan dan rupiah yang melimpah yang dapat mereka peroleh dengan prilaku tersebut.”Banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai keturunan sultan terakhir dan wali saat ini. Ini semua dilakukan untuk kepentingan politik pihak tertentu yang unjung-unjungnya adalah memperoleh rupiah,” tutur Dosen Fakultas Hukum Unsyiah ini.
Menurutnya, tindakan dari Kerajaan Pahang yang sengaja mencari keturunan murni dari sultan terakhir Aceh adalah suatu hal yang langka. Dimana, cara ini justru tidak pernah dilakukan oleh Pemerintah Aceh sendiri, selaku kaki tangan dari pemerintah pusat di Jakarta.
Selama puluhan tahun, lanjut dia, rakyat Aceh diharuskan hidup ditengah-tengah kebingungan dan ambisi pihak-pihak tertentu yang ingin menguasai daerah ini walaupun harus menghapus cacatan sejarah bangsanya. Faktor ini kemudian berimbas dengan hilangnya pengakuan rakyat terhadap kesultan Aceh, serta beralih ke wali nanggroe. ”Rakyat Aceh seharusnya mengambil contoh dari sikap negeri pahang. Di mana, mereka tidak lupa akan sejarah bangsanya dan sejarah daerah mereka dengan Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam cacatan sejarah Aceh, posisi Wali Nanggroe sebenarnya diperuntukan untuk orang tertentu ketika daerah ini sedang terjadi krisis atau perperangan. Namun ketika Aceh sudah kembali aman seperti sekarang, maka seharusnya posisi wali dengan sendirinya menjadi gugur dan daerah ini dikembalikan pada sultan atau pewarisnya. Namun, yang berlaku di daerah ini, malah sebaliknya sehingga nasibnya kian tidak jelas hingga kini.[]
16 Anak Tuanku Raja Ibrahim (Pewaris Kerajaan Aceh) apa khabarnya?
*RAJA Aceh terakhir, Sultan ‘Alaidin Muhammad Daud Syah, tahun 1904 dibuang Belanda ke Jakarta.Raja terakhir ini punya seorang anak sulung, calon Putera Mahkota Kerajaan Aceh Raya, Tuanku Raja Ibrahim. Salah satu anggota kerajaan yang masih hidup dan berdomisili di Banda Aceh adalah Tuanku Raja Yusuf dan pernah diundang khusus oleh Mahathir Muhammad (Mantan Perdana Menteri Malaysia).
Oleh T. Syamsul Alam, SE
Ditengah gemerlap pembangunan bumi Serambi Mekah dan Trilyunan Uang yang dikucurkan pemerintah pusat Jakarta baik dari dari dana alokasi umum, dana alokasi khusus juga dana bagi hasil, demikian juga pemerintah Propinsi Aceh yang sibuk mengalokasikan dana yang tidak kunjung bisa dihabiskan setiap akhir tahun Anggaran serta kesibukan anggota dewan membahas qanun ini dan itu tetapi….ada persoalan sejarah yang masih dimarginal baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Aceh yang juga bangsa Aceh.
Belum ada satupun dari lembaga pemerintah baik yudikatif maupun legislatif yang membicara pahit getirnya hidup keturunan Sultan Aceh yang terakhir, sangat miris dan sungguh memilukan hati. Saat ini keturunan Tuanku Raja Ibrahim hampir tidak bisa hidup layak dan beberapa hidup dibawah garis kemiskinan bahkan memenuhi kebutuhan yang mendasar untuk sehari-hari saja sangat sulit, padahal dulu orang tua mereka berjuang demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat aceh serta hidup diluar istana demi bangsa Aceh. Beginikah Bangsa Aceh sekarang? dengan mudah membunuh sejarah, tidak menghargai apa itu sejarah….., kenapa di daerah lain seperti Jogyakarta mereka bisa menghargai keraton bahkan kesultanan masih eksis sampai sekarang dan didanai oleh pemerintah untuk segala sesuatu keperluan dan biaya operasional kesultanan. Jika kita melihat lebih jauh kita bisa melihat Negara tetangga kita Malaysia, Brunei dan juga lebih jauh lagi Inggris dengan Ratu Elizabetnya mereka lebih maju dan menghargai sejarah dengan mempertahankan kerajaan yang ada dan terus didukung dengan dana.
Begini gambaran hidup beberapa anak Tuanku Raja Ibrahim atau cucu Sultan Muhammad Daud Syah :
1. Tengku Putri Safiatuddin,
- Beliau adalah Putri sulung yang banyak tahu tentang sejarah Tuanku Raja Ibrahim, kini berstatus seorang Janda yang tinggal dirumah panggung kayu bekas yang lapuk bongkaran rumah orang lain, ketika tsunami rumah tersebut miring dan hampir roboh. Jika hujan perkarangan rumahnya banjir dan tergenang air, sangat sangat tidak layak, karena tidak ada perhatian dari pihak – pihak yang mendata untuk pembangunan rumah bantuan tsunami mau tidak mau dia tetap tinggal dirumah tersebut dengan beberapa cucunya, tetapi karena sakit-sakitan dan kondisi rumah yang tidak layak akhirnya seorang anaknya mengajak tinggal bersamanya untuk sementara waktu menunggu beliau sehat kembali. Saat ini beliau hidup dari belas kasihan keluarga dan sedikit bantuan anak-anaknya.
2. Teungku Putri Kasmi Nur Alam,
- Berstatus Janda dan telah meninggal beberapa tahun lalu dan selama hidup tidak pernah mempunyai rumah dan hidup bersama dirumah menantunya. Beliau orang yang sangat setia dan sangat mudah kasihan kepada orang lain meskipun uang tidak cukup untuk diri sendiri tetapi jika ada orang kesusahan minta tolong pasti dibantu uang dan tenaga (mungkin ini menurun dari prilaku Sultan). Jadi meskipun hidup bersama anaknya beliau selalu bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhannya seperti ketika ada orang minta tolong memijat dan perawatan lain khusus wanita, beliau mendapat ucapan terima kasih berupa uang dan yang lain tanpa pernah meminta dengan tarif tertentu.
3. Tuanku Raja Zainal Abidin,
…..?
4. Tengku Putri Rangganis,
- Berstatus sebagai janda sekarang menetap di Tangse, kehidupan sehari-hari sebagai petani dan bantuan biaya dari anak-anaknya.
5. Tuanku Raja Ramaluddin,
- Telah meninggal beberapa hari setelah tsunami, almarhum bekerja sebagai anggota TNI bagian medis dengan pangkat terakhir sersan. Perbuatan terpuji beliau yang terakhir karena mengerti dengan masalah medis dengan segala kemampuannya merawat orang-orang bangsa Aceh dalam keadaan luka saat tsunami disekitar beliau, tetapi yang sangat mengharukan adalah beliau langsung meninggal setelah merawat korban tsunami, karena kelelahan berhubung usia juga yang sudah lanjut.
6. Tengku Putri Sariawar,
- Berstatus sebagai janda sekarang beliau hidup dari membantu anaknya disebuah TK di Banda Aceh
7. Tuanku Raja Mansur,
- Beliau meninggal sebelum Tsunami, dialah yang banyak mewarisi sifat Sultan Aceh terakhir seperti beliau dengan susah payah mendirikan yayasan Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah di Kampung Jawa untuk kegiatan pengajian anak-anak yatim disekitar situ dan memperjuangkan dana untuk renovasi rumah putih adat Aceh peninggalan keluarga Sultan yang akhirnya direnovasi oleh pemerintah atas bantuan Wakil Gubenur pada saat itu yaitu Bapak Azwar Abu Bakar. Pada masa konflik karena sifat bijaksananya beliau selalu melakukan mediasi antara GAM dan TNI POLRI dan pemerintah secara informal. Beliau juga sering diajak pemerintah untuk berbicara sosialisasi tentang program pemerintah di desa-desa, serta seorang yang selalu melakukan silaturahmi antara setiap rumah keluarga besar Sultan Aceh.
8. Tuanku Raja Djohan,
- Telah meninggal baru-baru ini tepatnya pada tanggal 27 Januari 2010 dengan tragis karena ditabrak oleh dump truck Hercules yang membawa material proyek daerah lameu ketika baru pulang dari berobat dipukesmas. Almarhum adalah seorang yang tuna rungu karena sesuatu hal pada masa kecil tapi kelebihannya dapat membaca dan sangat disegani dikampungnya yaitu kampung langga Aceh Pidie. Kehidupan sehari-hari beliau dalam memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan bertani dan memberi doa/rajah untuk obat padi, masyarakat desa masih yakin bahwa beliau punya kelebihan sebagai Keturunan Tuanku. Sampai hari ini belum ada perhatian dari pemda untuk sekedar melayat keturunan Sultan Aceh yang meninggal dengan tragis, beliau meninggalkan seorang istri dan 2 anak perempuan.
9. Tuanku Raja Iskandar,
- ……..?
10. Tengku Putri Sukmawati,
- Berstatus sebagai seorang Janda yang hanya mengandalkan pensiun dari almarhum suaminya yang tidak seberapa dan harus berusaha menghidupi serta menyekolahkan keempat anaknya. Kehidupan beliau sepeninggal suami sangat sulit, tetapi beliau juga mewarisi sifat dari keturunan sultan yaitu tidak pernah terlihat sedih dan selalu ramah pada setiap orang, sehingga walau susah setiap orang yang datang kerumah selalu diberi minum kopi dan makan dengan tidak memandang kasta, karena keramahan beliau orang-orang yang datang baik itu tuna runggu, tidak waras tapi ajaib yang tidak waras tersebut bisa waras dirumahnya. Rezeki yang datang kepada beliau juga tidak terduga dari orang-orang sekitar dan yang datang, sehingga dalam keadaan kesusahan ada saja yang datang membantu.
11. Tuanku Raja Syamsuddin,
- Kehidupannya sangat memprihatinkan, sekarang tinggal dengan istri beliau di Lhokseumawe untk memenuhi kehidupan sehari-hari beliau adalah dengan bertani dan membawa becak dayung dan tidak mempunyai rumah sendiri. Tubuh beliau terlihat kurus karena bekerja sangat keras dan sering sakit-sakitan dan saat beliau sakit istrinya kesana kemari berusaha memenuhi kebutuhan hidup mereka tapi mereka tidak pernah menyerah dan mengemis kepada orang lain maupun pemerintah.
12. Tuanku Raja Muhammad Daud,
- Beliau juga tinggal di Lhokseumawe kehidupan beliau juga sangat sulit dan pedih, untuk kehidupan sehari hanya mengandalkan dari hasil narik becak mesin dan langganan bulanan untuk mengantar jemput anak-anak tetangga ke sekolah tetapi beliau tidak mau mengeluh meskipun beliau cucu dari Sultan Aceh.
13. Tuanku Raja Yusuf,
- Beliau satu-satunya anggota keluarga sultan yang lumayan mapan karena berstus sebagai pegawai negeri.
14. Tuanku Raja Sulaiman,
- Beliau tinggal di lampoh ranup Lamlo Aceh Pidie, untuk kehidupan sehari beliau berjualan minyak bensin dan oli, dengan semangat pantang menyerah beliau dengan usaha tersebut mampu menghidupi anak dan istrinya.
15. Teungku Putri Gambar Gading,
- Baru saja berstatus sebagai seorang janda tapi beliau sudah menjadi pegawai negeri mengikuti jejak abangnya Twk. Raja Yusuf meskipun susah payah dengan segala keterbatasan untuk mendapat gelar sarjana dulu.
16. Tuanku Raja Ishak Badruzzaman.
- Beliau juga tinggal di lampoh ranup Lamlo Aceh Pidie karena keterbatasan dana saat menjadi mahasiswa beliau akhir meninggalkan bangku universitas dan pergi mengaji di pasantren. Saat di pesantren beliau mendapat banyak ilmu agama dan juga ketrampilan, salah satunya adalah dibidang perabotan, akhirnya bidang tersebut menjadi dasar pekerjaan beliau sehingga sekarang punya tempat pembuatan perabot di Lamlo.
Ini seklumit kisah pilu para keturunan Kesultanan Aceh Terakhir yang dilupakan jaman dan bangsa Aceh sendiri. Sangat disayangkan keturunan Tuanku Raja Ibrahim tidak pernah dilibatkan dan kegiatan sosial budaya dan adat istiadat Aceh masa kini, juga dilembaga-lembaga seperti MAA (Majelis Adat Aceh) atau Lembaga Wali Nanggroe yang akan dibentuk nantinya. Padahal kisah dan Adat Istiadat Aceh masih bisa diketahui dari keturunan Sultan Aceh terakhir ini dan akan menjadi asset parawisata bagi pemda di jika pemerintah Aceh bisa menghargai mereka dan membuat suatu tempat atau wadah bagi keluarga Sultan ini.
Sumber :
- sultanacheh.blogspot.com
- cutrisa.blogspot.com
Oleh T. Syamsul Alam, SE
Ditengah gemerlap pembangunan bumi Serambi Mekah dan Trilyunan Uang yang dikucurkan pemerintah pusat Jakarta baik dari dari dana alokasi umum, dana alokasi khusus juga dana bagi hasil, demikian juga pemerintah Propinsi Aceh yang sibuk mengalokasikan dana yang tidak kunjung bisa dihabiskan setiap akhir tahun Anggaran serta kesibukan anggota dewan membahas qanun ini dan itu tetapi….ada persoalan sejarah yang masih dimarginal baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Aceh yang juga bangsa Aceh.
Belum ada satupun dari lembaga pemerintah baik yudikatif maupun legislatif yang membicara pahit getirnya hidup keturunan Sultan Aceh yang terakhir, sangat miris dan sungguh memilukan hati. Saat ini keturunan Tuanku Raja Ibrahim hampir tidak bisa hidup layak dan beberapa hidup dibawah garis kemiskinan bahkan memenuhi kebutuhan yang mendasar untuk sehari-hari saja sangat sulit, padahal dulu orang tua mereka berjuang demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat aceh serta hidup diluar istana demi bangsa Aceh. Beginikah Bangsa Aceh sekarang? dengan mudah membunuh sejarah, tidak menghargai apa itu sejarah….., kenapa di daerah lain seperti Jogyakarta mereka bisa menghargai keraton bahkan kesultanan masih eksis sampai sekarang dan didanai oleh pemerintah untuk segala sesuatu keperluan dan biaya operasional kesultanan. Jika kita melihat lebih jauh kita bisa melihat Negara tetangga kita Malaysia, Brunei dan juga lebih jauh lagi Inggris dengan Ratu Elizabetnya mereka lebih maju dan menghargai sejarah dengan mempertahankan kerajaan yang ada dan terus didukung dengan dana.
Begini gambaran hidup beberapa anak Tuanku Raja Ibrahim atau cucu Sultan Muhammad Daud Syah :
1. Tengku Putri Safiatuddin,
- Beliau adalah Putri sulung yang banyak tahu tentang sejarah Tuanku Raja Ibrahim, kini berstatus seorang Janda yang tinggal dirumah panggung kayu bekas yang lapuk bongkaran rumah orang lain, ketika tsunami rumah tersebut miring dan hampir roboh. Jika hujan perkarangan rumahnya banjir dan tergenang air, sangat sangat tidak layak, karena tidak ada perhatian dari pihak – pihak yang mendata untuk pembangunan rumah bantuan tsunami mau tidak mau dia tetap tinggal dirumah tersebut dengan beberapa cucunya, tetapi karena sakit-sakitan dan kondisi rumah yang tidak layak akhirnya seorang anaknya mengajak tinggal bersamanya untuk sementara waktu menunggu beliau sehat kembali. Saat ini beliau hidup dari belas kasihan keluarga dan sedikit bantuan anak-anaknya.
2. Teungku Putri Kasmi Nur Alam,
- Berstatus Janda dan telah meninggal beberapa tahun lalu dan selama hidup tidak pernah mempunyai rumah dan hidup bersama dirumah menantunya. Beliau orang yang sangat setia dan sangat mudah kasihan kepada orang lain meskipun uang tidak cukup untuk diri sendiri tetapi jika ada orang kesusahan minta tolong pasti dibantu uang dan tenaga (mungkin ini menurun dari prilaku Sultan). Jadi meskipun hidup bersama anaknya beliau selalu bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhannya seperti ketika ada orang minta tolong memijat dan perawatan lain khusus wanita, beliau mendapat ucapan terima kasih berupa uang dan yang lain tanpa pernah meminta dengan tarif tertentu.
3. Tuanku Raja Zainal Abidin,
…..?
4. Tengku Putri Rangganis,
- Berstatus sebagai janda sekarang menetap di Tangse, kehidupan sehari-hari sebagai petani dan bantuan biaya dari anak-anaknya.
5. Tuanku Raja Ramaluddin,
- Telah meninggal beberapa hari setelah tsunami, almarhum bekerja sebagai anggota TNI bagian medis dengan pangkat terakhir sersan. Perbuatan terpuji beliau yang terakhir karena mengerti dengan masalah medis dengan segala kemampuannya merawat orang-orang bangsa Aceh dalam keadaan luka saat tsunami disekitar beliau, tetapi yang sangat mengharukan adalah beliau langsung meninggal setelah merawat korban tsunami, karena kelelahan berhubung usia juga yang sudah lanjut.
6. Tengku Putri Sariawar,
- Berstatus sebagai janda sekarang beliau hidup dari membantu anaknya disebuah TK di Banda Aceh
7. Tuanku Raja Mansur,
- Beliau meninggal sebelum Tsunami, dialah yang banyak mewarisi sifat Sultan Aceh terakhir seperti beliau dengan susah payah mendirikan yayasan Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah di Kampung Jawa untuk kegiatan pengajian anak-anak yatim disekitar situ dan memperjuangkan dana untuk renovasi rumah putih adat Aceh peninggalan keluarga Sultan yang akhirnya direnovasi oleh pemerintah atas bantuan Wakil Gubenur pada saat itu yaitu Bapak Azwar Abu Bakar. Pada masa konflik karena sifat bijaksananya beliau selalu melakukan mediasi antara GAM dan TNI POLRI dan pemerintah secara informal. Beliau juga sering diajak pemerintah untuk berbicara sosialisasi tentang program pemerintah di desa-desa, serta seorang yang selalu melakukan silaturahmi antara setiap rumah keluarga besar Sultan Aceh.
8. Tuanku Raja Djohan,
- Telah meninggal baru-baru ini tepatnya pada tanggal 27 Januari 2010 dengan tragis karena ditabrak oleh dump truck Hercules yang membawa material proyek daerah lameu ketika baru pulang dari berobat dipukesmas. Almarhum adalah seorang yang tuna rungu karena sesuatu hal pada masa kecil tapi kelebihannya dapat membaca dan sangat disegani dikampungnya yaitu kampung langga Aceh Pidie. Kehidupan sehari-hari beliau dalam memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan bertani dan memberi doa/rajah untuk obat padi, masyarakat desa masih yakin bahwa beliau punya kelebihan sebagai Keturunan Tuanku. Sampai hari ini belum ada perhatian dari pemda untuk sekedar melayat keturunan Sultan Aceh yang meninggal dengan tragis, beliau meninggalkan seorang istri dan 2 anak perempuan.
9. Tuanku Raja Iskandar,
- ……..?
10. Tengku Putri Sukmawati,
- Berstatus sebagai seorang Janda yang hanya mengandalkan pensiun dari almarhum suaminya yang tidak seberapa dan harus berusaha menghidupi serta menyekolahkan keempat anaknya. Kehidupan beliau sepeninggal suami sangat sulit, tetapi beliau juga mewarisi sifat dari keturunan sultan yaitu tidak pernah terlihat sedih dan selalu ramah pada setiap orang, sehingga walau susah setiap orang yang datang kerumah selalu diberi minum kopi dan makan dengan tidak memandang kasta, karena keramahan beliau orang-orang yang datang baik itu tuna runggu, tidak waras tapi ajaib yang tidak waras tersebut bisa waras dirumahnya. Rezeki yang datang kepada beliau juga tidak terduga dari orang-orang sekitar dan yang datang, sehingga dalam keadaan kesusahan ada saja yang datang membantu.
11. Tuanku Raja Syamsuddin,
- Kehidupannya sangat memprihatinkan, sekarang tinggal dengan istri beliau di Lhokseumawe untk memenuhi kehidupan sehari-hari beliau adalah dengan bertani dan membawa becak dayung dan tidak mempunyai rumah sendiri. Tubuh beliau terlihat kurus karena bekerja sangat keras dan sering sakit-sakitan dan saat beliau sakit istrinya kesana kemari berusaha memenuhi kebutuhan hidup mereka tapi mereka tidak pernah menyerah dan mengemis kepada orang lain maupun pemerintah.
12. Tuanku Raja Muhammad Daud,
- Beliau juga tinggal di Lhokseumawe kehidupan beliau juga sangat sulit dan pedih, untuk kehidupan sehari hanya mengandalkan dari hasil narik becak mesin dan langganan bulanan untuk mengantar jemput anak-anak tetangga ke sekolah tetapi beliau tidak mau mengeluh meskipun beliau cucu dari Sultan Aceh.
13. Tuanku Raja Yusuf,
- Beliau satu-satunya anggota keluarga sultan yang lumayan mapan karena berstus sebagai pegawai negeri.
14. Tuanku Raja Sulaiman,
- Beliau tinggal di lampoh ranup Lamlo Aceh Pidie, untuk kehidupan sehari beliau berjualan minyak bensin dan oli, dengan semangat pantang menyerah beliau dengan usaha tersebut mampu menghidupi anak dan istrinya.
15. Teungku Putri Gambar Gading,
- Baru saja berstatus sebagai seorang janda tapi beliau sudah menjadi pegawai negeri mengikuti jejak abangnya Twk. Raja Yusuf meskipun susah payah dengan segala keterbatasan untuk mendapat gelar sarjana dulu.
16. Tuanku Raja Ishak Badruzzaman.
- Beliau juga tinggal di lampoh ranup Lamlo Aceh Pidie karena keterbatasan dana saat menjadi mahasiswa beliau akhir meninggalkan bangku universitas dan pergi mengaji di pasantren. Saat di pesantren beliau mendapat banyak ilmu agama dan juga ketrampilan, salah satunya adalah dibidang perabotan, akhirnya bidang tersebut menjadi dasar pekerjaan beliau sehingga sekarang punya tempat pembuatan perabot di Lamlo.
Ini seklumit kisah pilu para keturunan Kesultanan Aceh Terakhir yang dilupakan jaman dan bangsa Aceh sendiri. Sangat disayangkan keturunan Tuanku Raja Ibrahim tidak pernah dilibatkan dan kegiatan sosial budaya dan adat istiadat Aceh masa kini, juga dilembaga-lembaga seperti MAA (Majelis Adat Aceh) atau Lembaga Wali Nanggroe yang akan dibentuk nantinya. Padahal kisah dan Adat Istiadat Aceh masih bisa diketahui dari keturunan Sultan Aceh terakhir ini dan akan menjadi asset parawisata bagi pemda di jika pemerintah Aceh bisa menghargai mereka dan membuat suatu tempat atau wadah bagi keluarga Sultan ini.
Sumber :
- sultanacheh.blogspot.com
- cutrisa.blogspot.com
Labels:
King of Acehraja
,
raja aceh
,
Sultan Ibrahim
,
Sulthan Muhammad Daudsyah
Friday, 6 May 2011
Arwah Osama, mengunjungi Obama di dalam mimpi tidur malamnya...
Osama bin Laden jasadnya telah mati, namun arwahnya tetap hidup.
Adalah Obama sang president Amerika yang menjadikan osama sebagai musuh nomor wahid di jagad raya ini telah didatanginya dalam mimpi oleh arwah Osama.Osama memohon agar tubuhnya yang dibuang kelaut merah, agar dikembalikan ke keluarganya supaya dapat dikubur dengan layak di daratan.Dalam mimpinya juga, Osama meminta Obama untuk syahadat ulang seperti yang pernah di ajarkan oleh almarhum Ayahnya.
Mimpi ini bukan sekali di alaminya, tetapi dalam seminggu bisa 4 malam berturut turut.Bahkan apabila dia terlelap sedetikpun, bayangan Osama langsung hadir dipelupuk matanya...
lalu, bagaimana anda tahu cerita ini?...namanya aja ngayal wkkk
Adalah Obama sang president Amerika yang menjadikan osama sebagai musuh nomor wahid di jagad raya ini telah didatanginya dalam mimpi oleh arwah Osama.Osama memohon agar tubuhnya yang dibuang kelaut merah, agar dikembalikan ke keluarganya supaya dapat dikubur dengan layak di daratan.Dalam mimpinya juga, Osama meminta Obama untuk syahadat ulang seperti yang pernah di ajarkan oleh almarhum Ayahnya.
Mimpi ini bukan sekali di alaminya, tetapi dalam seminggu bisa 4 malam berturut turut.Bahkan apabila dia terlelap sedetikpun, bayangan Osama langsung hadir dipelupuk matanya...
lalu, bagaimana anda tahu cerita ini?...namanya aja ngayal wkkk
Monday, 25 April 2011
Duhai cintaku, terbanglah bersamaku menembus langit biru...
Duhai cintaku, ikutlah terbang bersamaku menembus langit biru,menembus jagad raya hingga bertamasya ke planet-planet, mengunjungi milyaran galaksi,bercengkrama dengan makluk hidup yang lain.
kita bangsa manusia sudah tidak saling percaya, saling membunuh ataupun dibunuh.menghalalkan segala cara,memaksakan kehendak dengan alasan kemanusiaan,demokrasi,agama dan keyakinan.
Duhai cintaku, tetaplah bersamaku berpegang tangan, jangan lepaskan sedetikpun walaupun ada godaan dan gangguan dari makluk lain bernama syaitan maupun manusia berwujud serupa.
kita bangsa manusia sudah tidak saling percaya, saling membunuh ataupun dibunuh.menghalalkan segala cara,memaksakan kehendak dengan alasan kemanusiaan,demokrasi,agama dan keyakinan.
Duhai cintaku, tetaplah bersamaku berpegang tangan, jangan lepaskan sedetikpun walaupun ada godaan dan gangguan dari makluk lain bernama syaitan maupun manusia berwujud serupa.
Sunday, 27 March 2011
Sunday, 20 March 2011
Ukiran binatang di kayu Balok|balak dengan menggunakan chainsaw.mantab sekali
Jepara terkenal dengan ukiran kayu jatinya.tetapi mereka mengukir dengan peralatan khusus.Lain pula dengan pria asal Tennese, USA ini.dia hanya menggunakan gergaji mesin alias chainsaw.
Berjenis binatang yang dia ukir, seperti beruang, serigala|fox, burung hantu, rusa, ayam kalkun dan lain-lain.
Lihatlah penampakannya dibawah ini.Sangat menakjubkan.
Labels:
craftsmanship
,
ukiran
,
ukiran balok
,
ukiran binatang
,
ukiran dengan chainsaw
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)