Ayahku bilang nggak mungkin,sebab kamu hanya seorang anak kampung dan miskin.
Kalau naik kapal terbang seperti garuda atau merpati itu terlalu biasa.Asal ada uang, beli tiket, langsunglah terbang.Tetapi kalau naik helicopter...hmmm kayaknya sulit mimpiku ini kuwujudkan.Terpaksa harus punya uang banyak baru bisa sewa.Atau aku harus jadi seorang pejabat atau seorang perwira yang berpangkat tinggi atau bekerja dipelantar minyak lepas pantai dan survey.
Tetapi setelah tigapuluh tahun berlalu, dan ayahku telah tiada, ternyata tanpa kurencanakan sama sekali dapatlah aku naik helicopter.Bukan helicopter militer untuk angkut pengungsi atau korban perang, tetapi helicopter yang sengaja disewa untuk-ku dan rekan-ku.
Terus apa asyiknyaa naik helicopter?hmmm kalau asyiknya seperti naik ayunan aja...tiba-tiba kita udah dipucuk pohon di hutan belantara atau puncak bukit.trus bisa turun kelembah-lembah...
tetapi selain asyik, ada ngerinya juga loh.Kalau angin bertiup kencang, helicopter ini seperti kehabisan napas...terengah-engah.takut juga kita jatuh.lagian parasut cuma satu buah.
sedangkan kami bertiga.
Kalau Helicopter buatan Rusia yang di sewa UN di Aceh nggak ada masalah.baling-balingnya ada 5 bilah.Daya angkat dan angkutnyapun besar banget.Tetapi suaranya itu yang menderu menggelegar memekakkan telinga .apalagi kalau nggak pakai earplug, bisa tuli tuh...
Nah kalau anda ingin merasakan pengalaman naik heli gratis, bergabunglah anda dengan NGO atau UN, suatu saat pasti merasakan pengalaman naik heli.
ya udah ini aja cerita anak kampung yang kampungan...hihihi